Ketemu Guru di jalan?

Aku yakin kalian pernah mengalami disuatu perjalanan kemudian dari arah berlawanan terlihat guru sedang  berjalan kearah yang dipastikan akan berpas-pasan dengan kita. Terus dalam hati mulai bergerumu  TERUS GIMANA NI?. APA AKU NGUMPET AJA YA? ATAU AKU SOK GA KENAL?. “Jangan gtu dong” tentunya sebagai santri harus memiliki etika yang baik pada guru dimanapun itu. Terus gimana akhalaq yang baik disaat bertemu dipertengahan jalan sih?.

Ya dijelaskan dalam

 تذكيرة السامع والمتكلم في أدب العالم و المتعلم

واذا صادف الشيخ في طريقه بدأه بالسلام, و يقصده إن كان بعيدا و لا يناديه ولا يسلم عليه من بعيد و لا من ورائه

, بل يقرب منه ويتقدم عليه ثم يسلم

Maka tentu akhlaq yang benar dalam keadaan ini adalah mengucapkan salam dan kemudian mencium tanganya. Dengan digaris bawahi jangan memanggil beliau dari arah belakang atau dari kejauhan. Mendekatlah kemudian mengucapkan salam. (kalo punya masalah soal adab yang lain coba liat dalam kitab adab a'lim wa muta'allim. Isinya masyaallah pokok wkwkwk).

Ada juga suatu Hikayah Yang mengisahkan seorang raja yang berakhlaq kepada gurunya.

Simak dulu ya bentar  aku pen cerita wkwkw

Singkat cerita “suatu ketika ada seorang raja yang bernama Raja Dzul Qarnain. Raja saat itu sedang mengelilingi daerah dikota Mekah. Kemudian saat sampai di daerah itu si Raja mendengar informasi bahwa Nabi Ibrahim sedang berada di daaerah tersebut. Sontak si Raja turun dari kendaraannya dan berkata “tiak pantasnya saya berkendara di daerah yang Nabi Ibrahim ada disitu. Dan saat ketemu dengan nabi Ibrahim si Raja sepontan merangkul dengan Ta’dzim”

(Bariqoh Mahmudiyyah, Muhammad bin Muhammad Abu Mas’ud al-Khodimi)

 

Hikayah diatas bikin aku merinding, seorang Raja saja Ta’dzimnya masyaAllah kepada Gurunya.

Udah dulu ya. Aku cuman  gabut dan g bisa tidur tapi sok cari kerjaan yang manfaat. Sekarang sudah jam 3:06 malam. Aku udah ngantuk, kalo ga jelas atau apa maap ya,

SEMOGA MANFAAT

Komentar

Postingan Populer